![]() |
Foto: Foto Ilustrasi (google) |
Dompu, NTB, -- SS --, Bulog yang semulanya sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam menyerap jagung petani sesuai HPP, nampaknya belum terealisasi hingga saat ini, lebih khusus di kabupaten dompu. Berbeda dengan penyerapan gabah, Bulog kabupaten dompu diketahui lancar membeli gabah petani sesuai HPP, sedangkan penyerapan jagung belum bisa dilakukan
Kepala gudang Bulog kabupaten dompu yang ditemui media ini di ruangan kerjanya menjabarkan beberapa kendala yang saat ini merekah hadapi, salah satunya yakni tempat penyimpanan dan pengering (Drayer). Kata dia, di gudang bulog masih ada jagung tahun lalu yang masih tersimpan sebanyak 11 ribu ton, hal itu yang membuat bulog tak lagi memiliki tempat untuk penyimpanan
"Di gudang masih ada sekitar 11 ribu ton jagung tahun lalu yang belum bergeser, sehingga kami tidak memiliki tempat untuk menyimpan, di tambah lagi banyaknya suplai gabah yang harus kami serap," jelas Angga.
Selain itu, sambungnya, beberapa mitra bulog yang biasa di pinjam pakai tempat dan pengeringnya, saat ini belum bisa digunakan, karena mereka juga tengah menyerap jagung sendiri dan gudang mereka penuh
"Gudang beberapa mitra bulog juga belum bisa di pinjam, soalnya mereka kan menyerap jagung juga, sehingga gudang mereka penuh," sebutnya.
Ia pun mengaku, belum menerima petunjuk teknis penyerapan jagung dari kantor cabang. Namun yang jelas, kata dia, jika bulog membeli jagung petani, mereka tetap akan berpatokan pada HPP yakni 5.500/Kg dengan Kadar air (KA) 14%
"Kami belum menerima petunjuk teknis terkait penyerapan jagung pak, tapi yang jelas, kami akan tetap menyerap jagung usai HPP," ungkap angga.
Ia menambahkan, sebagai upaya untuk mempercepat penyerapan jagung dan menyediakan tempat, pihaknya beberapa waktu lalu telah membuka lelang stok jagung yang ada di gudang, namun hingga saat ini belum ada konsumen yang berminat. Meski demikian mereka akan terus berupaya mencari pembeli jagung tersebut
"Kami sudah buka pelelangan untuk jagung itu, dengan harapan agar ada tempat untuk menyimpan jagung yang akan kami serap. Tapi hingga saat ini, belum ada konsumen yang berminat," pungkasnya. (Deden)
COMMENTS