Dompu_NTB, -- dompu.siap86.co.id -- Warga Desa Kiwu Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu dengan tegas menolak alih fungsi lahan pertanian oleh PT. Anugerah Berkah Berkelimpahan (PT. ABB) menjadi areal tambak karena berdekatan dengan wilayah Pemukiman dan berpotensi mengancam keberlangsungan mata pencaharian Warga yang mayoritas Petani dan Nelayan.
Proses penerbitan ijin PT. ABB menurut Salah satu Warga Desa Kiwu, Munawir (47 Tahun), harusnya terlebih dahulu dilakukan beberapa kajian dan mengedepankan analisis Lingkungan serta dampak bagi masyarakat setempat.
Lahan pertanian seluas kurang lebih 32 Hektar yang sedang di 'Sulap' (rubah_red,) menjadi areal tambak oleh PT. ABB itu, di khawatirkan Munawir akan memicu terjadinya bencana lingkungan yang lebih besar dan membahayakan seperti banjir Rob (luapan air laut), karena lokasinya yang berdekatan dengan wilayah pemukiman warga.
Selain itu, ekskavasi dan pengerukan mengunakan alat berat yang dilakukan PT. ABB berpotensi mengancam ekosistem dan lingkungan yang ada. Mengingat, Kecamatan Kilo sendiri adalah wilayah strategis yang merupakan bagian dari teritorial Teluk Sanggar yang selama ini dikenal sebagai produsen terbesar Ikan tangkap di Kabupaten Dompu selain Teluk Cempi dan Teluk Saleh.
" Kami khawatir areal tambak yang sebelumnya menjadi lahan jagung itu akan memicu sejumlah bencana, seperti abrasi serta bakal mengancam ekosistem laut dan berdampak pada mata pencaharian warga Kilo yang mayoritas Nelayan dan Petani ", Terang Munawir, Rabu (13/03/2024) Siang Tadi.
Penolakan Warga tersebut kata Munawir sangat beralasan, mengingat pihak Manajemen PT. ABB sebelumnya tidak pernah berkomunikasi dan mensosialisakan ke Masyarakat setempat terkait rencana pembangunan tambak maupun dampak positif jika PT. ABB berinvestasi di Desa Kiwu.
" Boro - boro bicara dampak positif, informasi dan sosialisasi dari mereka (PT. ABB) tidak pernah ada ", Ungkapnya.
Munawir bersama warga Desa Kiwu lainnya bahkan sudah mendatangi sejumlah Instansi terkait seperti DLH Dompu dan Dinas Perijinan untuk mengadukan masalah tersebut, malah dirinya mendapatkan informasi yang mengejutkan bahwa instansi yang didatanginya rata - rata mengaku tidak tahu menahu tentang operasional aktivitas PT. ABB yang saat ini sedang mengerahkan beberapa alat berat dilokasi yang direncanakan sebagai tambak itu.
" kami telah bertemu langsung dengan sejumlah pejabat dari instansi terkait, mereka mengaku tidak tahu karena PT. ABB belum keluar ijinnya ", bebernya.
Munawir bersama warga lainnya berharap agar Pemda Dompu tidak tinggal diam dan segera menyelesaikan masalah warga dengan PT. ABB yang saat ini diketahui belum mengantongi ijin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal_red,) berdasarkan informasi beberapa pejabat instansi terkait.
" Bupati jangan diam saja, sebaiknya segera turun tangan atasi masalah ini ", Harapnya.
Diketahui, Penolakan keras warga terhadap aktivitas PT. ABB itu, sebenarnya sudah dilakukan sejak Februari bulan lalu, hingga berbuntut aksi protes terbuka yang di gelar di depan kantor Desa Kiwu. Aksi saat itu mereda usai pemerintah Kecamatan Kilo dan Kepala Desa Kiwu menjanjikan akan bersurat ke Pemda Dompu agar memanggil manajemen PT. ABB untuk beraudiensi dengan warga.(IB).
COMMENTS